Renungan


…dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya keatasnya, supaya ia dapat melihat lagi.” (Kisah Para Rasul 9:12)

    Ayat di atas adalah bagian dari peristiwa terpenting dalam hidup Saulus, sang Farisi yang radikal dan giat berjuang demi keutuhan agamanya. Ia berusaha menghambat pertumbuhan bahkan untuk menghancurkan jemaat para murid Kristus. Tetapi dalam upaya untuk menangkapi murid Kristus di Damsyik, ia justru ditangkap Tuhan Yesus.

    Hadirlah tokoh lain seorang murid Tuhan di Damsyk bernama Ananias yang diperintah Tuhan Yesus untuk melayani Saulus yang mulai merenungi jati dirinya. Dalam keadaan buta, sadar akan ketidakberdayaannya di hadapan Tuhan Yesus. Ia mulai berdoa (sangat mungkin mohon ampun yang disertai puasa-Kis 9:19a), Tuhan pun memberi penglihatan. Saulus melihat seorang bernama Ananias mengunjunginya, tumpangkan tangan dan ia pun bisa melihat kembali (Kis 9:12).

    Dalam kegentaran Ananias yang awalnya mengajukan keberatan, Tuhan teguhkan untuk taati perintah Tuhannya itu. Ananias jumpai Saulus, tumpangkan tangannya atas Saulus, Saulus bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus sehingga ia mendapat karunia Roh Kudus dan saat itu juga bisa melihat kembali serta memberi diri untuk dibaptis (Kis 9:17,18).

    Kisah Ananias berhenti di situ, sedangkan Saulus yang untuk kalangan Yunani-Romawi dikenal sebagai Paulus  (Kis 13:9) terus dipakai sebagai alat Tuhan secara luar biasa (Kis 9:15). Peran Ananias adalah mengantarkan seorang yang dipilih Tuhan untuk menjadi alat-Nya yang berkuasa, kepada pertobatan dan berserah  penuh kepada Tuhan Yesus. Suatu peran
yang senyap dan tidak membawanya menjadi tokoh terkenal. Namun dunia menyaksikan tokoh yang diantarkannya menjadi besar.

    Sama halnya dengan Andreas, salah seorang murid utama Yohanes Pembaptis. Dari gurunya ia mengenal Tuhan Yesus dan karena kebesaran hati gurunya yang rela melepasnya bersama Yohanes bin Zebedeus untuk menjadi murid mula-mula dari Tuhan Yesus (Yoh 1:35-37). Sebagai seorang yang saleh tentu sangat bahagia menjadi murid Sang Mesias yang dinanti-nanti oleh para saleh sepanjang jaman.

    Andreas yang penuh sukacita itu menyaksikan perjumpaannya dengan Sang Mesias kepada Simon Petrus, saudaranya. Kemudian ia membawa saudaranya itu  kepada Gurunya. Simon Petrus pun menjadi murid Sang Mesias, bahkan kemudian ia lebih dekat yang bersama Yohanes dan Yakobus menjadi tiga murid terdekat Tuhan Yesus. Kitab Kisah Para Rasul menulis kesaksian bahwa Simon Petrus dipakai luar biasa oleh Tuhan. Kotbah perdananya mendatangkan pertobatan bagi sekitar 3000 peziarah di hari Pentakosta itu (Kis 2:41). Sedangkan peran Andreas tidaklah menonjol. Namun itulah peran Andreas mengantarkan seorang calon tokoh besar bagi kemuliaan Tuhan-Nya.  Itulah kekuatan Andreas.  

    Taat dan setialah seperti Ananias yang menyaksikan calon tokoh besar dibawa kepada pertobatannya. Bersukacitalah seperti Andreas yang rela tidak populer demi calon tokoh besar bagi kemuliaan Tuhan. Mereka puas berperan sebagai pengantar. (PurT)

Copy dari renungan Alumni Tiranus



2023-07-20 20:28:40